• Selamat HAB Kemenag 2024
  • PMB SPAN PTKIN 2023

Jurusan PBA UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Mengadakan Program Pemberdayaan Bagi Guru Bahasa Arab

19 Juli 2022

Pekalongan, 19 Juli 2022 -  Jurusan PBA FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengadakan Workshop Pemberdayaan Masyarakat “Penguatan Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis IT Bagi Guru Bahasa Arab”. Workshop PBA ini dibuka dan diawali sambutan oleh Dekan FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag.

Dalam sambutannya Beliau mengingat kembali narasumber Ahmad Makki Hasan, yang dulu pernah di undang dalam acara workshop media pembelajaran bahasa Arab pada tahun 2016. Beliau juga mengapresiasi guru-guru bahasa Arab yang sudah hadir di acara workshop ini, mudah-mudahan langkah baik bapak/ibu guru dalam kegiatan ini dapat memberikan manfaat. Selain itu, jurusan PBA FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid juga memanfaatkan kegiatan ini untuk penandatangan MoU dengan Forum MGMP Bahasa Arab Nasional yang dalam hal ini diketuai oleh Ade Rahmat, M.Pd sekaligus menjadi Narasumber dalam acara Workshop.

Pada sesi ke-1 membahas mengenai “Urgensi, Dinamika dan Eksistensi Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia” oleh Ade Rahmat, M.Pd (Ketua Forum MGMP Bahasa Arab Nasional) selain sebagai ketua forum, beliau juga aktif mengajar sebagai guru PNS di MAN 1 Binjai. Ade rahmat hidayat mada salim maburum tanjung. Dalam proses berlangsungnya kegiatan Narasumber meminta kepada para peserta untuk menginstall aplikasi “plotagon” di gawai masing-masing. Hal ini sebagai pelatihan pembelajaran bahasa Arab dengan aplikasi plotagon. Dalam penyampaiannya, beliau menyampaikan mengapai kita belajar bahasa Arab, mengapa kita perlu bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an, sebagian dari Agama Islam, Bahasa umat Islam, Bahasa internasional yang diakui PBB, bahasa kitab Turats (kitab klasik). Dinamika pembelajaran bahasa Arab di Era New Normal ada sinkronus dan asinkronus. Sinkronus adalah interaksi pembelajaran dilakukan pada waktu yang bersamaan, sedangkan asinkronus adalah interaksi pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi pembelajaran (LMS), googleclassroom, plotagon, pocky, dll. Beliau juga menyampaikakn perlunya memahami regulasi pendidikan bahasa Arab di Indonesia seperti kebijakan yang tertuang dalam Permendikbud no. 20 tahun 2016 tentang SKL, dan khususnya pada KMA no. 183 tahun 2019 tentang kurikulum PAI dan bahasa Arab, serta kebijakan baru tentang kurikulum merdeka belajar di tingkat satuan pendidikan. Jika regulasinya kuat, insya Allah bahasa Arab bukan saja bahasa yang dipelajari di madrasah saja tetapi juga di sekolah yang ada di Indonesia, imbuh Ade.

Di tengah sesi, ada salah satu peserta Guru menanyakan bagaimana cara agar meningkatkan minat siswa belajar bahasa Arab dengan adanya ayat-ayat yang ada di al-Qur’an. Dan salah satu guru bahasa Arab menjawab pertanyaan dengan pengalaman-pengalaman selama beliau mengajar dan ketika kuliah. Lughotul arabiyah lughotul jannah “kecap” . prof. Daud pernah mengatakan pertama dan yang utama kepada anak-anak adalah katakanlah dengan bahasa Arab, walaupun anak-anak mengatakan salah qowaidnya tidak perlu disalahkan, yang penting berani mengatakan bahasa Arab dulu dan kita (ustad) paham apa yang mereka katakan dan mereka (siswa) paham. 

"اولا, قل بالعربية لا بالنحو ولا بالصرف ولا بالقواعد أنا أفهم وانت تفهم! أ.د. حممد دود"

Selanjutnya Ade menyampaikan manfaat teknologi dalam dunia pendidikan yaitu menambah informasi, meningkatkan kemampuan belajar, meningkatkan minat belajar dan lain-lain. Pada hal ini akan dipraktikan dengan memanfaatkan aplikasi Plotagon. Beliau juga menyampaikan hal yang perlu dipersiapkan, cara pembuatan, dan contoh video animasi dari plotagon.

Setelah praktik pembuatan pembelajaran bahasa Arab (materi muhadatsah) kemudian Narasumber memberikan evaluasi terhadap video animasi yang telah dibuat oleh guru melalui aplikasi plotagon. Beliau juga menyampaikan bagaiaman cara video pembelajaran bahasa Arab yang telah dibuat tadi dimasukan kedalam buku online sebagai bahan ajar.

Pada sesi ke-2 dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Juli 2022 dan diisi oleh Narasumber yang kedua Ahmad Makki Hasan, S.Hum., M.Pd. Beliau menyampaikan selain Bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, China, Rusia, yang dijadikan bahasa resmi PBB, bahasa Arabpun termasuk di dalamnya. Budaya Nusantara juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasinya, seperti contoh hikayat hang tuah, hikayat seri ramah, manuskrip sunda-sunda dahulu juga menggunakan bahasa Arab s(pegon). Ada 2 teori mengapa di dunia itu ada banyak bahasa, yang pertama karena bahasa itu wahyu dari Allah, yang kedua karena buatan manusia. Di dunia ini pada awalnya adalah bahasa Arab kalau dilihat dari perubahan kosakata yang saat ini. Apalagi kalau kita meyakini dalam al-Qur’an “innanahnu dzikro wainnalahu lahafidzun” bahwa bahasa yang kekal akan kembali ke bahasa Arab. Dan perlu kita ketahui sebagai pengajar/peggiat bahasa Arab bahwa pada tanggal 18 Desember UNSECO telah menetapkan pertamakalil pada tahun 2017. Kita berharap pada tanggal 18 Desember dapat dimanfaatkan sebagai momentum kepada peserta didik kita sebagai penyemangat untuk belajar bahas Arab. Tutur Makki.

Selanjutnya beliau meminta kepada peserta untuk men-scan qrcode yang ada di LCD, qrcode yang pertama berisi materi yang beliau sampaikan, yang kedua adalah grup khusus bagi peserta. Beliau juga mengenalkan aplikasi “Sahehly” kepada peserta, aplikasi ini merupakan grammar checker yang dapat memfasilitasi untuk tes analisis kesalahan teks Arab dengan ketentuan modern standard arabic. Dalam huruf al-arabiyah ada al-arabiyah al-ashliyah berjumlah 28, namun ada al-arabiyah al-maktubah ada 37 , itu yang digunakan dalam pemanfaatan IT. Beliau memberikan tugas kepada peserta untuk menuliskan 37 huruf al-maktubah melalui HP di WA Group yang telah dibuat sebelumnya, dan menuliskan kembali di keyboard laptop kemudain di foto dan di kirimkan ke WA Group. Beliau juga memberikan beberapa kiat-kiat dalam menulis arab di word diantarnya jangan menggunakan font-font arab yang mainstream (yang ada di word) saja, tapi carilah font yang lain di google yang menarik, agar ketika di baca siswa merasa tertarik untuk membacanya.

Acara dari awal hingga akhir berjalan denga lancar, ditutup dengan praktik pemanfaatan aplikasi “socrative” sebagai media pembelajaran bagi Guru dan Siswa oleh Narasumber kedua.

 

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree