kegiatan PPL ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa calon pendidik Bahasa Arab, selain untuk menambah pengalaman mengajar langsung juga menambah pengetahuan, keterampilan berkolaborasi, kreatifitas, dan pengelolaan. Beliau juga mengapresiasi guru-guru pamong Sekolah dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang datang, guru pamong dan DPL diharapkan bukan hanya membimbing, memonitoring mahasiswa saja, tapi jadikan kesempatan ini untuk menggodok mental mengajar dan pedagogis mahasiswa.
Selanjutnya Kajur PBA, Dr. H. Ali Burhan, M.A menyambut kehadiran Bapak/Ibu Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Sekolah, maupun guru Pamong. Dalam tuturannya mengatakan bahwa diharapkan dalam pelaksanaan PPL, mahasiswa tetap dilibatkan dalam kegiatan mengajar di sekolah selama 45 hari kedepan. Walaupun teori-teori sudah banyak kita dapatkan di kampus, tapi mahasiswa kita tetap butuh bersinggungan terjun langsung di sekolah. Sesjur PBA, Nurul Huda, M.Pd.I menambahkan bahwa kegiatan PPL nantinya gunakan sebagai ajang penyampaian persepsi.
Lebih lanjut Kajur PBA mengatakan “Untuk lokasi PPL ini alhamdulilllah sudah ada konfirmasi ada 11 sekolah yang ada disekitar wilayah Pekalongan”. Pembagian kelompok mahasiswa PPL masing-masing sudah ada DPL dan lokasi sekolah masing-masing yang dapat dilihat di buku panduan Praktik Mengajar.
Ada 11 lokasi yang telah membuka pintunya lebar-lebar untuk kegiatan PPL mahasiswa IAIN Pekalongan. Kajur PBA juga menegaskan bahwa penerjunan akan dimulai hari senin, tanggal 15 Agustus 2022. Masing-masing kelompok ada 10 orang terbagi menjadi 11 kelompok, dengan jumlah total peserta PPL 112 mahasiswa. Semua DPL, kepala sekolah dan guru pamong, semua dikoordinir untuk penerjunan persiapan PPL.
Selanjutnya Sekretaris Jurusan PBA Moh. Nurul Huda, M.Pd.I mengatakan bahwa mahasiswa diharapkan dapat mengecek lokasi terlebih dahulu, agar dapat berkoordinasi dengan sekolah masing-masing melalui guru pamong sebelum penerjunan PPL. Hal ini dilakukan untuk pengenalan awal sebelum PPL ini dilaksanakan. Tagihan-tagihan bagi mahasiswa bukan hanya mengajar, akan tetapi juga membuat luaran seperti membuat RPP yang dibuat oleh mahasiswa, media pembelajaran, aplikasi pembelajaran dan lain-lain. Untuk 45 hari ini diharapkan mahasiswa dapat membuat luaran.
Sekjur PBA juga menambahkan bahwa untuk prosesnya mahasiswa PBA ada ditempat atau tidaknya, mahasiswa tetap berada di sekolah waluapun daring, agar prosesnya lebih maksimal dalam berkoordinasi. Selain itu mahasiswa diwajibkan mengajar minimal 5-6 kali tatap muka, jika nantinya dari bapak ibu guru pamong, mahasiswa kami ada yang ijin atau sebagainya, upayakan mahasiswa mengajar minimal 5 kali selama 45 hari.
Kemudian terkait penilaian, penilaian PPL bagi mahasiswa lebih simpel dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dahulu setiap mahasiswa mengajar ada rubiknya jadi guru pamong lebih banyak waktu untuk menilai mahasiswa, sedangkan tahun ini hanya ada satu form untuk penilaian menyeluruh. DPL diharapkan dapat menilai secara maksimal. Untuk penerjunan, DPL tetap mendampingi mahasiswa PBA PPL di Sekolah masing-masing hari Senin nanti. Kajur PBA berharap DPL dapat ikut dalam penerjunan maupun penarikan PPL dan nantinya juga ada MONEV (Monitoring dan Evaluasi) PPL.
Kegiatan pembelakan dari awal hingga akhir berjalan dengan lancar. Dan ditutup dengan doa bersama.
