• Selamat HAB Kemenag 2024
  • PMB SPAN PTKIN 2023

Kuatkan Pemahaman Membaca Kitab Kuning Mahasiswa, Prodi PBA adakan Workshop

04 Maret 2023

Pekalongan, Sabtu, 04 Maret 2023. Prodi PBA UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengadakan workshop metode pembelajaran baca kitab kuning “Al-Miftah” bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Kegiatan workshop ini diselenggarakan dalam rangka SKPI serta untuk meningkatkan minat membaca kitab kuning mahasiswa melalalui metode al-miftah. Narasumber didatangkan langsung dari Lembaga kursus Bahasa Arab terkenal yaitu “al-Azhar Pare Kediri” yaitu Khoirul Annas juga selaku owner “NIMPEDIA” dan Khoriul Anwar (Presiden Program Al Miftah).

Workshop ini dibuka langsung oleh Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab Dr. Ali Burhan, M.A. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan selamat datang dan kebahagiaan kedatangan dua narasumber (kembar) dari Pare Kediri yang akan membagi ilmu tentang metode membaca kitab kuning “al-miftah”. Insya Allah narusumber yang kita datangkan di PBA kalau tidak dari Akademiki juga Praktisi, dan dua narasumber yang kita datangkan ini dari Praktisi dengan segala adat-istiadat yang mengenakan sarung, “ujar Ketua Prodi”. Beliau juga berharap semoga workshop ini menjadi jariyah akademik dari dua praktisi dalam metode pembelajaran baca kitab kuning. Setelah sambutan dari Kaprodi PBA dilanjutkan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Prodi PBA dengan al-Azhar Pare Kediri.

Selanjutnya, sesi pertama disampaikan oleh Khoirul Anwar. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan bahwa Metode al-miftah adalah salah satu metode dengan menggunakan teknik bernyanyi lagu-lagu yang memahamkan kaidah-kaidah Bahasa Arab. Metode al-miftah menggunakan buku al-miftah yang terdiri dari 4 Jilid. Materi pertama yang disampaikan oleh Anwar yaitu menjelaskan apa yang terdapat pada jilid 1 dan 2. Di dalam al-miftah ini, rukun kalam tidak dijelaskan langsung tentang “jumlah” namun tentang “kalam”. Ukurannya kalam itu mufid (dapat memahamkan) walaupun kalimat itu panjang tetapi tidak memahamkan itu belum dikatakan mufid. Beliau juga menjelaskan tentang contoh-contoh isim dan fi’il serta perbedaannya. “yang jadi problem dari kita adalah kita tidak tahu artinya, setiap ada problem pasti ada solusinya” ujar Anwar. Mahasiswa juga harus dapat menkonsep setiap ketemu kalimat isim, Anwar juga memberikan cara bagaimana mahasiswa memahami tanda-tanda isim dan fi’il dengan menggunakan lagu-lagu.

Penjelasan berikutnya dilanjutkan oleh narasumber yang kedua yaitu Khorirul Annas. Annas menyampaikan bahwa setiap yang ma’arifat (khusus) tidak perlu di-ma’rifatp-kan lagi. Beliau menjelaskan tentang al-asmaul al-khomsah dengan menggunakan lagu. Al-asmaul al-khomsah harus mudhof, misalkan akhun dengan kata apa, akhul ahmad. Lebih lanjut Anwar menjelaskan tentang perbedaan isim maqshur, manqush, dan isim ghoiru munshorif.

Sesi kedua sebelum ISHOMA mahasiswa diminta untuk mengerjakan Latihan soal. Tes dilaksanakan dua kali yang pertama sebelum ISHOMA untuk mengukur kemampuan awal, dan yang kedua pada sesi ketiga untuk melihat peningkatan kemampuan setelah dilaksanakan penyampaian materi dan praktik tentang metode membaca kitab kuning “al-miftah”. Pada sesi kedua ini Annas dan Anwar menjelaskan isi dari buku al-miftah jilid ke-3 dan 4. Setelah dijelaskan secara gamblang oleh narasumber, selanjutnya mahasiswa mengerjakan tes untuk mengukur kemampuan bahasa Arab mahasiswa PBA.

Kegiatan SKPI berjalan lancar dari awal hingga akhir, narasumber berharap kepada mahasiswa agar dapat menjadikan metode al-miftah sebagai alternatif dalam pengajaran baca kitab kuning.

 

Reporter: Akhmad Aufa Syukron

Editor: Akhmad Aufa Syukron

Redaktur: Tim Kominfo Prodi PBA

 

 

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree